Sunday, 19 February 2012

SURAT HASAN AL-BASHRI KEPADA 'UMAR BIN ABDUL AZIZ




“ Saya akan menggambarkan kepada Anda, bahwa dunia ini adalah satu masa diantara dua masa yang lain. Satu masa yang telah lampau, satu masa yang akan datang, dan satu masa lagi saat di mana Anda hidup sekarang ini. Adapun masa lampau dan masa yang akan datang, tidaklah memiliki kenikmatan dan juga tidak ada rasa sakit yang bisa dirasakan sekarang ini. Tinggallah dunia ini di mana Anda hidup sekarang ini. Saat itulah yang kerap memperdaya Anda sehingga lupa dengan akhirat dan perjalanan yang bisa menghantarkan Anda ke Neraka.
Sesungguhnya hari ini bila Anda mengerti, ibarat tamu yang mampir ke rumah Anda dan akan pergi meninggalkan Anda kembali. Apabila Anda memberi penginapan yang baik dan menghormatinya, ia akan menjadi saksi atas diri Anda, memuji Anda dan berbuat benar untuk Anda. Tetapi bila Anda memberi penginapan yang jelek, melayaninya dengan kasar, maka ia akan terus terbayang di pandangan mata Anda. Hari ini dan hari esok bagaikan dua orang saudara yang masing-masing bertamu kepada Anda secara bergantian. Ketika yang pertama singgah, Anda berbuat jelek terhadapnya dan tidak memberikan pelayanan yang baik antara Anda dengan dia. Lalu di hari kemudian saudaranya yang akan berkata kepada Anda: “Sesungguhnya saudaraku telah Anda perlakukan dengan buruk. Sekarang aku datang sesudahnya, bila Anda melayani saya dengan baik, niscaya Anda akan dapat membayar perlakukan buruk Anda terhadap saudara saya dan saya akan dapat memaafkan apa yang telah Anda perbuat. Maka cukup Anda memberi pelayanan kepada saya apabila saya singgah dan menemui Anda setelah kepergian saudara saya tadi. Dengan itu Anda telah mendapat keuntungan sebagai gantinya bila Anda mau berfikir.
Gapailah lagi apa yang telah Anda sia-siakan. Kalau yang datang kemudian Anda perlakukan seperti sebelumnya, alangkah meruginya hidup Anda di dunia akibat persaksian keduanya atas kejahatan Anda. Sisa umur Anda tidak akan berguna dan berharga lagi. Apabila Anda kumpulkan dunia seluruhnya, tidak akan dapat menggantikan meski satu hari yang tersia-siakan. Maka janganlah Anda jual hari ini dan jangan Anda ganti hari ini dengan dunia tanpa faidah yang berharga. Janganlah sampai terjadi, bahwa orang yang sudah dikubur saja lebih menghargai apa yang ada di hadapan Anda dari diri Anda sendiri, padahal semua itu adalah milik Anda.
Demi Allah, apabila orang yang telah dikebumikan itu ditanya: “Ini dunia beserta isinya dari awal hingga akhir, yang bisa engkau gunakan untuk anak cucumu setelah kematianmu, agar mereka dapat berfoya-foya, yang keinginanmu hanyalah mereka, dan ini satu hari yang disediakan untuk engkau dan engkau dapat gunakan untuk beramal bagi dirimu sendiri, mana yang engkau pilih?
Tentu ia akan memilih hari tersebut. Tidak ada sesuatu yang diperbandingkan dengan satu hari itu, melainkan ia pasti akan memilih hari tersebut karena kesukaannya dan penghormatannya terhadap hari itu. Bahkan apabila hanya dicukupkan dengan satu jam, untuk diperbandingkan dengan berkali-kali lipat dari apa yang telah kita paparkan tadi, pasti ia juga akan memilih yang satu jam itu, meskipun segala yang kita sebutkan dengan berbagai lipatannya diberikan kepada orang lain. Bahkan, bila ia diberikan (pahala) dari satu kata yang ia ucapkan, untuk diperbandingkan dengan berlipat-lipat dari yang tersebut tadi , pasti ia akan memilih satu kata itu.
Maka mulai hari ini, cermatilah hari-hari Anda untuk kemaslahatan Anda, cermatilah meski hanya satu jam dan hormatilah meski hanya satu kata, waspadailah kehinaan yang datang di akhir kehidupan Anda. Janganlah Anda merasa aman untuk tidak dibantah oleh ucapan Anda sendiri. Semoga nasehat ini berguna buat Anda dan buat kami sendiri. Semoga Allah memberikan rezeki kepada kita dengan akhir kehidupan yang baik.”
As-salamu ‘Alaika wa Rahmatullahi wa Barakatuh

Dinukil dari kitab Hilyatul Awliyaa’ juz II hal. 139

Dari surat Al-Imam Hasan Al-Bashri ini kita bisa mengambil fawaaid (faidah-faidah) diantaranya:
• Kehidupan manusia di dunia hanyalah rangkaian waktu masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
• Masa kini, masa atau waktu yang sedang kita jalani inilah hakikat kehidupan kita.
• Hendaknya kita selalu memperhatikan apa yang telah dan akan kita kerjakan.
• Berupaya mengiringi keburukan masa lampau dengan amal kebaikan masa kini.
• Kerugian besar bagi orang yang menyia-nyiakan waktunya.
• Waktu yang bisa digunakan untuk amal kebajikan jauh lebih berharga daripada dunia dan seisinya.
• Pentingnya muhasabah, mencermati waktu yang kita lalui dan perkataan yang kita keluarkan.
• Mewaspadai kehinaan yang bisa menimpa akhir hidup kita.
• Kehinaan umumnya disebabkan dari perbuatan dan perkataan yang kita keluarkan.
• Perhatian yang tinggi dari para Salafush Shalih dalam masalah waktu.
• Terjalinnya hubungan yang baik antara Ulama dan khalifah kaum Muslimin.
• Keutamaan ahli ilmu atau ulama dibanding penguasa.
• Kewajiban Ulama untuk menasehati para pemimpin dengan cara yang baik.
Mungkin masih banyak Faidah yang bisa ditarik dari surat Al-Imam Hasan Al-Bashri, namun karena keterbatasan saya, sehingga hanya beberapa point saja yang bisa ditarik dari pelajaran di atas.

No comments:

Post a Comment