Wednesday 22 February 2012

TENTANG NASEHAT





Sejatinya, nasehat itu ãϑã atas dasar kasih  Šãyãήğ terhadap orang yang dinasehati agar ia tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang celaka.


Ўªãª!
Jika engkau menyayangi saudaramu, maka engkau tak akan sudi jika saudaramu celaka bukan?

Tapi sayangnya,
Banyak yang tidak faham atau mungkin terlupa bahwa amat penting diperhatikan "cara" kita memberikan nasehat, yaitu dengan cara yang ma'ruf dan lemah lembut (Ar-rifq).

Ar-Rifq adalah sifat lemah lembut didalam berkata & bertindak serta memilih untuk melakukan cara yang paling mudah.
(Fathul Bari syarh Shahih Al Bukhari)

Sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk berhias dengan sifat yang sangat mulia tersebut, karena ia merupakan bagian dari sifat-sifat yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengannya pula merupakan sebab seseorang dapat meraih berbagai kunci kebaikan & keutamaan. Sebaliknya, orang yang tdk memiliki sifat lemah lembut, maka ia tidak akan bisa meraih berbagai kebaikan & keutamaan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan hal ini kepada ‘Aisyah-istri beliau shallallahu 'alaihi wa sallam

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut yang mencintai kelembutan dalam seluruh perkara.” 
(HR. Al Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengandung makna keutamaan sifat lemah lembut, anjuran untuk berakhlak dengannya, serta tercelanya sifat kasar & keras. Sesungguhnya sifat lemah lembut mrupakan sebab utk meraih segala kbaikan.

Makna lafazh hadits, “Dia (Allah subhanahu wa ta’ala, pen) memberikan sesuatu pada sifat lemah lembut yang tidak diberikan kepada sifat kekerasan“, yakni bahwa dengan sifat lemah lembut tersebut, seseorang dapat melakukan perkara2 yang tidak akan bisa dilakukan dengan sifat yang menjadi lawannya yaitu sifat keras & kasar. Ada yang mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan pahala pada sifat lemah lembut, yang tidak diberikan pada sifat yang lainnya.

Sebagaimana disebutkan pula dalam sebuah hadits

“Orang yang dijauhkan dari sifat lemah lembut, maka ia dijauhkan dari kebaikan.” (HR.Muslim)


Duhai para pemberi nasehat...

Ingat lah kaidah ini.
Ikutilah cara Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dalam berdakwah, menyerukan kebenaran.

Sentuhlah hati saudara-saudaramu dengan tutur kata dan perilaku yang lembut, karena secara fitrahnya semua manusia menyukai kebaikan dan kelembutan. Janganlah kau ingatkan kesalahan yang dilakukan saudaramu dengan menasehatinya dihadapan manusia lain!

Bagaimana nasehat/dakwah mu bisa didengar jika hati saudaramu sudah kau lukai? Harga diri dan kehormatannya sudah kau hancurkan?

Sungguh,
Begitu banyak orang-orang terdahulu yang mengikuti agama Nabi kita Muhammad shallallahu'alaihi wasallam karena cara beliau berdakwah dengan menunjukkan akhlak yang baik, sehingga mereka yang tadinya memusuhi berbalik mencintainya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan:

“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang orang yang diharamkan dari neraka atau neraka diharamkan atasnya? Yaitu atas setiap orang yang dekat (dengan manusia), lemah lembut, lagi memudahkan.” 

(HR. Tirmidzi)


Ketahuilah!

Kita hanya disuruh untuk menasehati bukan menghukum.

Jika kalian mendapatkan kesalahan pada diri saudaramu, peganglah tangannya, ajak ia menyepi, nasehatilah ia dengan kata-kata yang baik, tutupilah kesalahannya dari manusia lain.

InsyaAllah,
Hatinya akan tersentuh, dan nasehatmu akan sampai kedalam hatinya kemudian ia akan menyadari kesalahannya.

Ingatlah kaidah ini:

"Ath-Thariiq Ilaa Husni Al-Khuluq"
(Menggapai surga tertinggi dengan akhlak mulia)



Buby

23-02-2012

No comments:

Post a Comment