Friday, 10 February 2012

RUH-RUH YANG SALING TERPAUT





الأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَا مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Ruh-ruh itu seperti tentara yang berhimpun yang saling berhadapan. Apabila mereka saling mengenal (sifatnya, kecenderungannya dan sama-sama sifatnya) maka akan saling bersatu, dan apabila saling berbeda maka akan tercerai-berai.”


الأرواح   = bentuk jamak dari ruh (الروح);
جنود       = bentuk jamak dari jundun (جند) : tentara
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3336 secara mu’allaq dari ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anha.
Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan, bahwa asbabul wurud hadis ini yaitu ketika seorang wanita penduduk Makkah yang selalu membuat orang tertawa hijrah ke Madinah, ternyata dia tinggal dan bergaul dengan wanita yang sifatnya sama sepertinya. Yaitu senang membuat orang tertawa. Karena itulah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan hadits ini. [1]
Al-Imam An-Nawawi mengatakan dalam Syarah Muslim (16/pada hadits no. 2638):
“Para ulama mengatakan, maknanya mereka adalah sekelompok manusia yang berkumpul atau manusia yang bermacam-macam lagi berbeda-beda. Ruh-ruh itu saling mengenal karena suatu perkara yang Allah Subhânahu wa Ta’âlâ menciptakan ruh-ruh itu di atasnya..”
Ada yang mengatakan, karena mereka dijadikan Allah Subhânahu wa Ta’âlâ di atas sifat-sifat yang saling mencocoki dan tabiat yang saling bersesuaian.
Ada yang mengatakan, karena mereka diciptakan secara bersama kemudian jasad mereka saling berpisah, sehingga yang mencocoki tabiat yang lain, dia akan bersatu dengannya. Dan yang saling berjauhan tabiatnya maka dia akan lari dan menyelisihinya.
Al-Khaththabi dan lainnya berkata bahwa persatuan mereka adalah kebahagiaan atau kesengsaraan ketika Allah Subhânahu wa Ta’âlâ menciptakan mereka pada awalnya. Dan ruh-ruh itu terbagi menjadi dua kelompok yang saling berlawanan, jika jasad-jasad itu saling bertemu di dunia maka mereka akan bersatu atau berselisih sesuai yang mereka diciptakan di atasnya. Sehingga orang yang baik cenderung kepada orang yang baik, dan orang yang jahat juga cenderung kepada orang yang jahat.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Ruh itu sebuah tentara yang dipersiapkan akan bertemu dengan yang sepadan. Sebagaimana kuda, jika dia cocok maka akan menyatu dengannya, dan bila tidak akan berpisah’.”
Dan di dalam suatu permisalan:
وكل من شكله يرغب
Setiap orang yang memiliki persamaan bentuk dengan orang lain, maka dia akan mencintainya
Dalam permisalan yang lain:
إن الطيور على أشكالها تقع
فكل يرغب في مثله
Sesungguhnya burung-burung itu akan bertengger bersama burung yang sama bentuknya
Sehingga setiap orang akan mencintai yang semisal dengannya.
Selain itu, di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa ruh-ruh diciptakan sebelum jasad, dan bahwa ruh itu merupakan makhluk, ketika bersatu atau berpisah bagaikan sebuah pasukan bila bertemu dan berhadapan. Hal ini karena Allah subhanahu wa ta’aala telah menjadikannya ada yang beruntung dan ada pula yang celaka. Setelah itu jasad yang menjadi tempat ruh akan bertemu di dunia, maka akan bertemu atau berpisah sesuai dengan keserupaan atau tidaknya, yang telah diciptakan baginya di awal penciptaannya. Sehingga engkau melihat seseorang yang baik akan mencintai yang baik, dan orang yang jahat akan senang kepada yang serupa. Dan masing-masing dari keduanya akan lari dari lawannya.
================================================================
Ajaib sekali menurut saya, bagaimana bisa seorang yang baru kenal, lalu bisa sangat akrab seolah olah sudah kenal lama atau seperti bertemu teman lama, langsung merasa cocok saja sebagaimana kisah asbaabul wurud hadits ini. Sebaliknya, kalau memang tidak cocok, maka akan berpisah. Kok bisa begitu ya..
Mengutip perkataan seorang teman,
“sejak di alam ruh…hati kita kan memang sudah saling terpaut : )”
Mungkin ini sedikit jawaban dari fenomena2 yang terjadi di alam dunia akibat peristiwa dari alam ruh sono, fenomena ‘langsung cocok aja gituh’ antara pemilik tulang rusuk dan tulang rusuk, antara pemilik sandal sebelah dan sebelah yang lain, antara tutup dengan botolnya,
Wallahu a’lam..
=================================================================
sumber sumber :
http://almanhaj.or.id/content/2990/slash/0
http://wahonot.wordpress.com/2010/08/29/mengutamakan-menikah-dengan-wanita-yang-sholihah-dan-sebaliknya/
http://asysyariah.com/memilih-teman-membentengi-keyakinan.html

No comments:

Post a Comment